Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 16:49:54【Resep】439 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Konter bahan makanan sehat di pusat belanja.(Freepik)Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ek

Jakarta (ANTARA) - Kondisi cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi, banjir, kekeringan, dan sengatan panas bisa berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis serta penyakit yang dipicu oleh pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus berpeluang meningkat semasa kondisi cuaca ekstrem.
"Penting untuk menyiapkan asupan makanan dan suplemen yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar ngak mudah sakit," kata dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD,K-R kepada ANTARA pada Senin.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menyampaikan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Makan makanan bergizi seimbang dengan banyak sayur, buah, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata dr. Faisal, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Ia mengangakan bahwa konsumsi makanan yang kaya vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jambu, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas serta sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam.
Asupan vitamin D juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah peradangan, serta meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.
Makanan sumber vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.
Baca juga: Kebiasaan makan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah diabetes
Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi seimbang, menurut dokter, penting pula untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh semasa kondisi cuaca ekstrem.
Kebutuhan cairan orang dewasa sekitar 30 sampai 35 mililiter per kilogram berat badan. Dengan demikian, orang dengan berat badan 60 kilogram punya kebutuhan cairan antara 1,8 liter sampai 2,1 liter.
Dokter Faisal juga menyampaikan pentingnya mengupayakan tubuh punya waktu istirahat antara tujuh sampai delapan jam sehari.
"Istirahat cukup minimal 7-8 jam per hari agar tubuh bisa pulih dan memperkuat sistem imun," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berpeluang menghadapi kondisi cuaca ekstrem mulai dari akhir Oktober 2025 hingga awal November 2025.
Pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan ini, hujan lebat dan angin kencang berpeluang terjadi di wilayah Indonesia.
Baca juga: Siasat membiasakan anak menerapkan pola makan sehat
Baca juga: Jadwal sarapan konsisten penting untuk penuaan yang sehat
Suka(3)
Artikel Terkait
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG
- Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat
- TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara
- Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital
- BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
Resep Populer
Rekomendasi

Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG

Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru

Bantu ojol, Polres Jakpus dirikan Rakyat Mart dan Rakyat Auto

Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG